Gadgetren – Untuk bermain di segmen entry-level dan high-level, Xiaomi telah meluncurkan Redmi Pad SE dan Xiaomi Pad 6 di Indonesia.
Kedua tablet ini datang di Indonesia tanpa mendukung jaringan seluler sehingga tidak dapat menggunakan kartu SIM. Namun untuk bisa terhubung di internet dapat menggunakan hubungan WiFi nan telah disediakan.
Dari sisi kreasi terlihat premium dan terasa kokoh lantaran keduanya menggunakan bingkai dan bodi belakang nan berbahan aluminium. Untuk layar dari Xiaomi Pad 6 dan Redmi Pad SE mempunyai lebar 11 inci dan teknologi IPS LCD sehingga bisa menampilkan konten dengan luas serta jelas.
Untuk mendukung intermezo menjadi lebih menyenangkan dan hidup, kedua tablet ini sudah dilengkapi dengan empat speaker dengan Dolby Atmos nan bisa mengeluarkan bunyi dengan kencang, jernih, dan menggelegar.
Untuk transfer informasi dan pengisian daya baterai sudah menggunakan port USB Type-C. Meskipun sekilas terlihat sama, namun nyatanya kedua ini mempunyai banyak perbedaan nan membikin harganya menjadi cukup berbeda.
Perbedaan Xiaomi Pad 6 Vs Redmi Pad SE
Meskipun lebarnya sama, namun Xiaomi Pad 6 mempunyai layar dengan resolusi 2880 x 1800 piksel, HDR10, Dolby Vision, refresh rate 144Hz, DCI-P3, tingkat kecerahan hingga 550 nits, dan dilindungi Corning Gorilla Glass 3.
Oleh lantaran itu layarnya bisa menampilkan konten lebih bening dibandingkan Redmi Pad SE nan tetap membawa Full HD+ (1920 x 1200 piksel), refresh rate 90Hz, tingkat kecerahan hingga 400 nits, dan 16,7 juta warna.
Sementara perbedaan lainnya terdapat pada ukuran dimana Xiaomi Pad 6 mempunyai dimensi 254 mm x 165,2 mm x 6,5 mm dan berat 490 gram sedangkan Redmi Pad SE mempunyai dimensi 255,5 mm x 167,1 mm x 7,4 mm dan berat 478 gram.
Xiaomi Pad 6
Dapur pacu Xiaomi Pad 6 dipercayakan pada chipset Qualcomm Snapdragon 870 (7nm) Octa-Core nan mempunyai komposisi Mono-Core 3,2 GHz Kryo 585 Prime + Tri-Core 2,42 GHz Kryo 585 Gold + Quad-Core 1,8 GHz Kryo 585 Silver.
Sementara Redmi Pad SE diotaki chipset Qualcomm Snapdragon 680 (6nm) Octa-Core dengan kombinasi Quad-Core 2,4 GHz Kryo 265 Gold + Quad-Core 1,9 GHz Kryo 265 Silver.
Kryo 585 Prime dipercaya untuk menangani performa puncak dan Kryo 585 Gold dapat menangani performa tinggi. Keduanya sama-sama telah berbasiskan berbasiskan CPU Cortex-A77 sedangkan Kryo 585 Silver berbasiskan Cortex-A55 nan dipercaya untuk konsumsi irit energi.
Xiaomi Pad 6
Sementara Kryo 265 Gold berbasiskan CPU Cortex-A73 dan Kryo 265 Silver berbasiskan Cortex-A53. Dengan begitu sudah terlihat bahwa performa Xiaomi Pad 6 jauh lebih sigap dan berkekuatan dibandingkan dengan Redmi Pad SE.
Namun sekali lagi, nilai dari Xiaomi Pad 6 dan Redmi Pad SE memang sangat jauh berbeda sehingga Redmi Pad SE lebih terlihat menarik untuk sebuah tablet entry-level dengan nilai di bawah Rp2 jutaan.
Xiaomi Pad 6 dibekali dengan baterai 8.840mAh nan diklaim bisa memperkuat selama 16 jam untuk menjalankan video, 23 jam untuk membaca, 63 jam untuk memutar lagu, alias 26,9 dalam kondisi siaga.
Redmi Pad SE
Sedangkan Redmi Pad SE dilengkapi dengan baterai berkapasitas 8.000mAh nan diklaim bisa memperkuat selama 14 jam untuk menjalankan video, 219 jam untuk memutar musik, alias 43 hari dalam kondisi siaga.
Berbekal fitur 33W Fast Charging, pengisian daya baterai Xiaomi Pad 6 dari kondisi 0% ke 100% hanya menyantap waktu 99 menit alias 1 jam 39 menit. Sementara Redmi Pad SE hanya mendukung 10W Charging sehingga waktu pengisian daya baterainya tidak terlalu cepat.
Seperti biasanya, kamera pada tablet biasanya hanya seadanya saja nan terlihat dari Xiaomi Pad 6 nan hanya mempunyai satu kamera belakang 13 MP dan kamera depan 8 MP. Sedangkan Redmi Pad SE mempunyai kamera belakang 8 MP dan kamera depan 5 MP.
Dibanderol dengan nilai Rp4.999.000, Xiaomi Pad 6 ini datang dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB di Indonesia. Sementara Redmi Pad SE dengan RAM 4 GB dan penyimpanan internal 128 GB dijual dengan nilai Rp1.999.000.
Tentang penulis
Adhitya W. P.
Penulis pertama di Gadgetren nan biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal beragam kelebihan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.