Wisudawan UNAIR Asal Gaza Bagikan Kisah Perjuangan Panjang Meraih Gelar Sarjana Kedokteran

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Eramuslim.com – Dipandu oleh Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, beberapa wisudawan diberi kesempatan untuk menceritakan perjalanannya selama menjadi mahasiswa UNAIR.

Ahmed Eliaan Shaker Abuajwa menjadi satu di antara para wisudawan nan mendapatkan kesempatan itu.

Ahmed bercerita bahwa menjadi seorang master merupakan impiannya sejak kecil. Ia semakin termotivasi dan semangat untuk mewujudkan impiannya itu, meski beragam rintangan berada di depan mata. Terlebih lagi, dia mendapatkan support penuh dari ibu tercinta.

“Saat saya berumur sekitar sepuluh tahun, ibu memanggil saya dengan julukan Dokter Ahmed. Dan saya sadar bahwa saya kudu berjuang dan belajar sebaik-baiknya lantaran saya tahu bahwa masuk ke fakultas kedokteran di mana saja memerlukan perjuangan nan luar biasa,” tuturnya pada Wisuda Periode 231, Sabtu (4/3/2023) di Airlangga Convention Center Kampus MERR C UNAIR.

Sempat Alami Jatuh Bangun

Lebih lanjut, wisudawan asal Gaza, Palestina, itu bercerita bahwa semasa menjalani sekolah setingkat SMA (sekolah menengah atas) di Gaza, dia sempat mengalami kepahitan. Pasalnya, sekolah tempatnya belajar tercatat pernah mengalami kehancuran sebanyak tiga kali.

“Alhamdulillaah, kami sebagai murid-murid di Gaza tetap semangat untuk menjalani kegiatan belajar mengajar,” kata Ahmed.

Selepas lulus SMA di negara asalnya, dia mendapatkan danasiwa di salah satu universitas di Sudan. Namun, kesempatannya dalam meraih danasiwa tersebut sempat terhalang lantaran sulitnya mendapatkan akses ke luar dari negaranya, Palestina.

Satu tahun berlalu, halangan berupa kesulitan akses tersebut sukses dia lalui. Ahmed selanjutnya dapat merasakan pendidikan singkat selama satu semester di Sudan, sebelum akhirnya tempatnya belajar itu terpaksa ditutup secara permanen.

“Saya mulai satu semester di fakultas kedokteran di salah satu universitas di Sudan. Namun, lantaran terdapat suatu masalah, universitas tersebut ditutup secara keseluruhan,” terangnya.

Berkuliah di UNAIR

Alih-alih berputus asa lantaran kegagalan nan dialami Ahmed justru semakin terpacu dan antusias untuk mengejar cita-citanya.

Ia mencoba mencari-cari danasiwa nan memberikan akses untuk mengenyam pendidikan bagian kedokteran. Setelah melalui proses pencarian nan cukup panjang, akhirnya dia memutuskan untuk mendaftar di Universitas Airlangga.

“Saya mencoba apply di UNAIR. Alhamdulillaah, saya diterima sebagai mahasiswa kedokteran di UNAIR,” ujar Ahmed.

Menjadi mahasiswa di negeri dengan kultur nan sama sekali berbeda dengan tempat asalnya merupakan perihal nan tidak pernah Ahmed pikirkan. Namun, dia percaya bahwa takdir Allah Ta’ala nan membawanya berlabuh di FK UNAIR.



Ahmed mengucapkan terima kasih dan memanjatkan syukur sebesar-besarnya atas kesempatan dan support nan selama ini dia dapatkan. Baginya, UNAIR, segenap tenaga pendidik, serta teman-temannya mempunyai andil besar dalam keberhasilannya menyelesaikan studi.

“Banyak sekali nan saya jalani dan saya rasakan selama menjadi mahasiswa di UNAIR nan tentu saja tidak dapat saya jelaskan satu per satu. Saya percaya bahwa ini semua adalah takdir Allah Ta’ala dan saya mau mengucapkan terima kasih atas kesempatan nan diberikan kepada saya. Terima kasih Airlangga, terima kasih guru-guru saya, dan tentunya teman-teman semua,” tutupnya.

Ahmed Eliaan Shaker Abuajwa juga berterima kasih kepada Sahabat Al-Aqsha nan telah memberikan support moril maupun materiil selama dia menempuh pendidikan di Indonesia.

[sumber: unair]

Selengkapnya
Sumber Eramuslim.com
Eramuslim.com
Atas