Untuk Pertama Kalinya, Demokrat AS Lebih Memilih Palestina Daripada “Israel”

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Eramuslim.com – Demokrat di AS lebih condong bersimpati kepada Palestina daripada “Israel” untuk pertama kalinya sejak 2001, ungkap sebuah jajak pendapat baru.

Pada jajak pendapat nan dirilis pada Kamis (16/3/2023) oleh Gallup, para pemilih Demokrat ditanya: “Dalam situasi Timur Tengah, Anda lebih bersimpati kepada orang Palestina alias orang “Israel”?” Sebagai tanggapan, 49 persen mengatakan bahwa mereka lebih bersimpati kepada Palestina dan 38 persen lebih bersimpati kepada “Israel”.

Ada peningkatan sebelas poin selama setahun terakhir dalam simpati terhadap Palestina dari mereka nan memilih Demokrat.

Sementara itu, simpati pemilih nan sama untuk orang “Israel” telah menurun selama lebih dari satu dekade, sejak titik tertinggi di 2014 ketika 58 persen bersimpati kepada orang “Israel” dan hanya 23 persen kepada orang Palestina.

Pergeseran ini adalah nan pertama sejak jajak pendapat dimulai 22 tahun lalu.

Kekerasan “Israel” terhadap penduduk Palestina telah meningkat sejak awal 2023, dengan sedikitnya 85 orang tewas, termasuk 16 anak-anak, oleh pasukan dan pemukim “Israel”, menjadikannya awal paling berdarah sejak 2000, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Sementara itu, perdana menteri sayap kanan “Israel”, Benjamin Netanyahu, tampaknya telah memutuskan hubungan dengan banyak Demokrat di AS dengan secara terbuka berkawan dengan Partai Republik pada umumnya dan mantan Presiden Donald Trump pada khususnya.

“Israel” saat ini sedang mengalami krisis politik nan mengadu domba pemerintah sayap kanan Netanyahu dengan masyarakat sipil, akademisi, dan elit upaya negara itu, serta mantan menteri pemerintah dan tokoh militer.

Perdana menteri juga memelopori rencana kontroversial untuk merombak sistem peradilan “Israel”, sebuah langkah nan telah memunculkan protes massa selama beberapa pekan di seluruh negeri.

Simpati terhadap Palestina juga mencapai puncak baru di antara politik independen, dengan 32 persen bersimpati dengan Palestina, menurut jajak pendapat tersebut.

Namun, lebih banyak orang independen tetap condong ke “Israel”, dengan 49 persen menunjukkan simpati.

Sementara itu, support untuk “Israel” di kalangan Republik sebagian besar tetap tidak berubah, dengan 78 persen menunjukkan simpati terhadap “Israel” dibandingkan dengan hanya 11 persen nan mendukung Palestina.

Jajak pendapat baru Gallup menemukan bahwa, secara keseluruhan, “simpati terhadap orang Palestina di kalangan orang dewasa AS berada pada tingkat tertinggi baru sebesar 31%”.

Selama beberapa dekade, support untuk “Israel” sebagian besar merupakan urusan bipartisan di Washington. Tetapi polarisasi politik Amerika dan “Israel” telah menghasilkan garis pemisah nan lebih tajam nan muncul atas bentrok “Israel”-Palestina.

Terlepas dari meningkatnya kemauan di antara mereka nan memilih Demokrat untuk mengkritik “Israel”, Presiden AS Biden terus melanjutkan support pendahulunya nan nyaris tidak perlu dipertanyakan lagi untuk pemerintah “Israel”.



Awal bulan ini AS mengutuk komentar nan dibuat oleh menteri finansial “Israel” ketika dia menyerukan desa Palestina, Hawara untuk dimusnahkan, dan mengatakan pernyataan itu “menjijikkan dan tidak bertanggung jawab”.

Namun, penolakan seperti itu tidak sering terjadi.

Menurut Gallup, perubahan paling krusial dalam opini publik tentang masalah bentrok “Israel”-Palestina telah terjadi dalam lima tahun terakhir, lantaran support untuk Palestina telah meningkat dan support untuk “Israel” – serta ambivalensi tentang bentrok – telah terjadi.

[sumber: arrahmah]

Selengkapnya
Sumber Eramuslim.com
Eramuslim.com
Atas