Oleh Asyari Usman
Indonesia sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tujuh ketua partai politik (parpol) pendukung Prabowo Subianto, minus Gerindra, menunjukkan indikasi lenyap akal. Serentak terkena gangguan otak.
Penyakit otak kerbau adalah virus nan menyebabkan kegoblokan terendah. Kebodohan kelas otak kerbau. Otak nan mengalami kerusakan kegunaan alias “brain demage”
Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, wajar saja. Walaupun motif Pak Prabowo mudah ditebak. Yaitu, mau menang pilpres 2024. Bagi Prabowo, Gibran pasti bakal diperjuangkan oleh Jokowi sampai menjadi wapres.
Dalam situasi dan kondisi seperti Prabowo, siapa pun Anda bakal menempuh segala langkah asal bisa menang. Jadi, sah-sah saja Prabowo menempuh langkah nan dianggap asal-asalan itu.
Akan tetapi, tujuh ketua umum parpol bisa terjebak skenario nan melawan logika sehat. Mereka mendukung langkah asing Prabowo menggandeng Gibran.
Ini luar biasa gila. Apakah tak terpikirkan oleh ketujuh ketua parpol itu bahwa jika Gibran terpilih sebagai wapres, maka dia sewaktu-waktu bisa menjadi presiden jika “Presiden Prabowo” berhalangan tetap.
Apakah Anda, wahai ketujuh ketua partai, bisa membayangkan Gibran duduk di bangku presiden pada 2025 alias 2026, misalnya? Gibran bakal memimpin negara besar ini? Gibran bakal memimpin sidang kabinet?
Dia bakal ikut KTT G-20 dan KTT ASEAN? Dia bakal datang di World Economic Forum? Mungkin juga “Presiden Gibran” bakal menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB.
Kemudian, pernahkah Anda bayangkan dalam situasi genting Gibran bakal mengambil keputusan untuk menyatakan perang dengan negara lain? Terus, dia bakal memimpin para jenderal nan berperang? Dan jenderal-jenderal itu pastilah berumur 50 tahun ke atas. Anda merasa tidak ada masalah?
Anda serius? Anda tetap waras wahai bapak-bapak ketua umum? Ataukah otak Anda sedang memgalami dengkulisasi?
Kehebatan seperti apa nan dimiliki Gibran? Apakah Anda merasa dia punya keahlian luar biasa, exeptional, sehingga Anda semua tidak berkeberatan mendukung dia menjadi cawapres?
Anda betul-betul sinting berat. Entah apa nan menyebabkan Anda terkena penyakit otak kerbau. Entah deal apa nan menyebabkan Anda setuju Gibran menjadi cawapres. Entah sebesar apa hadiah nan disediakan untuk Anda semua.
Kalau Anda mendukung Gibran untuk posisi gubernur, mungkin tetap OK. Diangkat menjadi menteri pun, tidaklah terlalu meresahkan.
Ini ‘kan mau dijadikan wakil presiden, tuan-tuan ketua umum! Dan ada kemungkinan naik menjadi presiden.
Tuan-tuan ketua parpol! Anda tetap bisa membatalkan support ini. Tentu bukan menarik pencalonan Gibran.
Yang bisa Anda lakukan adalah menyampaikan kepada rakyat bahwa Anda mengambil keputusan mendukung Gibran lantaran Anda dalam keadaan tidak waras. Bahwa Anda serentak lenyap akal.[]
23 Oktober 2023
(Jurnalis Senior Freedom News)