Tepis Hoax Israel, Hamas Bebaskan Sandera Perempuan dan Anak-anak

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Hamas Bebaskan Sandera Perempuan dan Anak-anak Israel

eramuslim.com – Hamas membagikan rekaman nan menunjukkan pembebasan wanita dan anak-anak Israel. Rekaman nan disiarkan oleh Al Jazeera konon menunjukkan seorang wanita dan anak-anaknya dibebaskan oleh personil Brigade Al-Qassam di dekat perbatasan dengan Israel.

Brigade Izz al-Din al-Qassam milik Hamas menerbitkan rekaman pada Rabu 11 Oktober 2023 nan konon menunjukkan beberapa personil mereka melepaskan seorang wanita Israel dan anak-anaknya. Menurut Brigade Al-Qassam, mereka ditahan selama pertempuran dengan pemukiman komunal Israel di dekatnya.

Rekaman nan ditayangkan oleh Al Jazeera Arab tersebut menunjukkan personil Qassam melepaskan seorang wanita nan kemudian melangkah menuju seorang anak nan kemudian dipeluknya, dan meninggalkan area tersebut.

“Kemudian, anak dan wanita tersebut, nan menggendong anak lain, kemungkinan balita, terus melangkah ke arah nan berlawanan,” menurut Al Jazeera.

Al Jazeera mengatakan bahwa rekaman tersebut diambil di pemukiman komunal Kibbutz Holit, nan terletak sekitar lima kilometer dari perbatasan nan memisahkan Gaza dan Israel.

Middle East Eye tidak dapat memverifikasi secara independen keakuratan video tersebut, klaimnya, alias kapan video tersebut diambil.

Pada Rabu, seorang pejabat senior Turki nan tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka sedang berupaya melakukan upaya regional untuk merundingkan pembebasan penduduk sipil Israel.

“Qatar telah melakukan upaya mediasi untuk pembebasan tawanan nan ditahan,” menurut laporan tersebut.

Hamas mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan pertempuran panjang dengan Israel, dan awal pekan ini menakut-nakuti bakal membunuh tawanan jika penembakan Israel terhadap prasarana sipil tanpa peringatan tidak berhenti.

Diperkirakan ada 150 penduduk Israel nan ditawan oleh Hamas, termasuk sejumlah penduduk negara dobel nan berasal dari negara lain. AS mengatakan bahwa jumlah tawanan Amerika ‘sangat kecil’.

Hamas telah menyatakan bahwa mereka bakal melepaskan tawanannya jika Israel melepaskan ribuan penduduk Palestina nan saat ini ditahan di Israel.

Ada sekitar 5.200 tahanan politik Palestina di penjara-penjara Israel, menurut golongan kewenangan asasi manusia Addameer. Seperempat dari mereka ditahan tanpa dakwaan alias diadili dalam praktik kontroversial nan dikenal sebagai “penahanan administratif”.

Mohammed Deif, pemimpin sayap militer Hamas menyatakan, serangan golongan bersenjata nan dimulai pada Sabtu terjadi sebagian lantaran Israel baru-baru ini menolak untuk berperan-serta dalam perjanjian “pertukaran tahanan kemanusiaan”.

“Ratusan tahanan kami telah menghabiskan 20 tahun alias lebih dalam kegelapan sel penjara. Dan puluhan kerabat dan saudari kami di penjara telah kelelahan lantaran kanker dan penyakit, dan banyak nan meninggal akibat kelalaian medis dan tindakan pembunuhan nan direncanakan,” kata Deif.

Warga Israel nan ditangkap telah menjadi perangkat krusial bagi penduduk Palestina untuk memfasilitasi pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan.

Salah satu pertukaran tahanan nan paling terkenal adalah nan terjadi pada Gilad Shalit, seorang tentara Israel nan ditangkap oleh Hamas pada tahun 2006. Dia ditahan selama lebih dari lima tahun sebelum dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada 2011 dengan hadiah lebih dari 1.000 penduduk Palestina nan ditahan di Israel.

Tidak jelas berapa banyak penduduk Israel nan bakal ditangkap pada akhir kampanye ini. Namun tergantung pada jumlahnya, perihal ini dapat mengarah pada pertukaran tahanan nan jauh lebih besar daripada pertukaran tahanan sebelumnya. (Sumber: tvone)

Selengkapnya
Sumber Eramuslim.com
Eramuslim.com
Atas