Teks Khotbah Jumat: Sudahkah Anda Membaca Al-Qur’an Hari Ini?

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Khotbah pertama

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Ma’asyiral muslimin, jemaah Jumat nan dimuliakan Allah Ta’ala.

Pertama-tama, marilah senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala, taatilah seluruh perintah-Nya, dan janganlah bermaksiat kepada-Nya. Karena dengan ketakwaan inilah, Allah Ta’ala menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan dengannya pula, pahala kebaikanmu bakal dilipatgandakan. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّاٰتِهٖ وَيُعْظِمْ لَهٗٓ اَجْرًا

“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah bakal menghapus kesalahan-kesalahannya dan bakal melipatgandakan pahala baginya.” (QS. At-Talaq: 5)

Jemaah nan dimuliakan Allah Ta’ala,

Berbicara tentang Al-Qur’an, maka dia merupakan sebuah pembahasan nan bagus lagi menarik, sebuah pembicaraan nan sangat agung. Karena nan kita telaah adalah kitab milik Allah Ta’ala Yang Mahamulia. Allah Ta’ala katakan tentangnya,

اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ۚ ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ ۗ

”Allah telah menurunkan perkataan nan paling baik, (yaitu) Al-Qur’an nan serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. Kulit orang-orang nan takut kepada Tuhannya gemetar karenanya. Kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang di waktu mengingat Allah.” (QS. Az-Zumar: 23)

Jemaah Jumat nan berbahagia,

Pada kesempatan ini, insyaAllah bakal kita gali dan kita renungi berbareng tentang bagaimanakah kedudukan Al-Qur’an di dalam kehidupan kita? Serta, bagaimanakah semestinya kita berinteraksi dan berasosiasi dengannya setiap hari?

Jemaah nan dimuliakan Allah Ta’ala,

Jika kita perhatikan dengan seksama kondisi kebanyakan kaum muslimin di era sekarang, sungguh sangat disayangkan sungguh hubungan mereka dengan Al-Qur’an sangat lemah dan dan rusak. Al-Qur’an lebih sering kita dengar pada saat ada nan meninggal bumi ataupun dibacakan di kuburan-kuburan. Sekaan-akan Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah Ta’ala hanya untuk mereka nan telah meninggal bumi saja dan tidak Allah turunkan untuk mereka nan tetap hidup. Padahal Allah Ta’ala berfirman,

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang nan beriman, untuk hati mereka tunduk mengingat Allah dan kepada kebenaran nan telah turun (kepada mereka)? Dan janganlah mereka seperti orang-orang nan sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa nan panjang atas mereka, lampau hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang nan fasik.” (QS. Al-Hadid: 16)

Di ayat selanjutnya, Allah Ta’ala mengatakan,

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) agar Anda memikirkannya.” (QS. Al-Hadid: 17)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

“Di dalamnya (ayat di atas) terdapat indikasi bahwa Yang Mahakuasa melembutkan hati setelah sebelumnya keras, membimbing mereka nan bingung setelah kesesatan mereka, dan meringankan kesusahan setelah keparahannya, sebagaimana Dia juga menghidupkan bumi nan mati, tandus lagi tak bernyawa dengan hujan nan melimpah, Dia juga membimbing hati nan keras dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuk lainnya, dan Dia memasukkan ke dalam hati sinar setelah sebelumnya tertutup dan tidak ada apapun nan dapat mencapainya serta menjangkaunya.”

Sungguh, hati kita sangat butuh untuk dihidupkan kembali setelah sebelumnya meninggal alias nyaris mati!

Wahai hamba-hamba Allah Ta’ala sekalian!

Al-Qur’an adalah sumber mata air dan penyegar bagi hati, sebagaimana halnya hujan adalah penyegar bagi bumi. Hal ini bisa kita buktikan sendiri. Lihatlah gimana bersihnya hati kita di bulan Ramadan, saat Al-Qur’an berulang kali diperdengarkan ke telinga kita, dan diri kita pun banyak membacanya. Kita saksikan juga gimana pengaruh nan baik pada hati ini perlahan-lahan memudar saat diri kita semakin menjauh dan terputus dari Al-Qur’an.

Sudah semestinya seorang muslim mempunyai quality time, waktu unik dirinya dengan Al-Qur’an, meluangkan sebagian dari dua puluh empat jam waktunya untuk membaca Al-Qur’an, meskipun hanya satu laman saja. Ketahuilah wahai saudaraku, semakin banyak lembaran Al-Qur’an nan kita baca dan kita renungi setiap harinya, maka hidup nan kita jalani bakal semakin berkah dan semakin senang .

Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah mengatakan,

ما رأيت شيئًا يغذي العقل والروح، ويحفظ الجسم، ويضمن السعادة، أكثر من إدامة النظر في كتاب الله تعالى

“Aku tidak dapati sesuatu nan dapat memelihara pikiran dan jiwa, memelihara tubuh, dan menjamin kebahagiaan, melampaui ketekunan seseorang di dalam memandang dan membaca Kitab Allah Ta’ala.” (Majmu’ Al-Fatawa, 7: 493)

Beberapa mahir tafsir juga mengatakan,

اشتغلنا بالقرآن، فغمرتنا البركات والخيرات في الدنيا

”Kami tersibukkan dengan Al-Qur’an, sampai-sampai kami dipenuhi dengan keberkahan dan karunia di bumi ini.”

Hal ini tentu saja juga sejalan dengan firman Allah Ta’ala,

كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

“Ini adalah sebuah kitab nan Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan agar orang-orang nan mempunyai pikiran mendapat pelajaran .” (QS. Shad: 29)

Jika engkau dapati dirimu tidak senang ketika membaca Al-Qur’an, mudah bosan, dan tidak ada pengaruh keagamaan dalam hatimu, ketahuilah bahwasanya ada nan salah dengan hatimu. Fitnah syubhat dan syahwat telah menutupinya sehingga dia tidak mau menerima Al-Qur’an. ‘Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan,

لَوْ طَهُرَتْ قُلُوبُنا ما شَـبِعْنا مِنْ كلامِ رَبِّنا،  وإني لَأكره أن يأتي عليَّ يوم لا أنظر في المصحف

“Kalau hati kita bersih, niscaya kita tidak bakal pernah merasa kenyang untuk membaca Kalamullah (Al-Qur’an). Dan saya sangat membenci andaikan terlewat suatu hari kepadaku, sedangkan saya tidak memandang selembar pun dari mushaf (Al-Qur’an).” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab Al-Jami’ Li Syu’ab Al-Iman)

Wallahu a’lam bisshawab.

أقُولُ قَوْلي هَذَا وَأسْتغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لي وَلَكُمْ، فَاسْتغْفِرُوهُ يَغْفِرْ

لَكُمْ إِنهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ، وَادْعُوهُ يَسْتجِبْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ البَرُّ الكَرِيْمُ.

Baca juga: Bagaimanakah Al-Quran Turun kepada Nabi Muhammad?

Khotbah kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.

Ma’asyiral mukminin nan dimuliakan Allah Ta’ala,

Membaca Al-Qur’an mempunyai keistimewaan nan sangat banyak. Di antaranya, Al-Qur’an bakal memberikan syafaat bagi pembacanya di hari kiamat. Sebagaimana perihal ini disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

اقْرَؤُوا القُرْآنَ فإنَّه يَأْتي يَومَ القِيامَةِ شَفِيعًا لأَصْحابِهِ

“Bacalah Al-Quran, karena dia bakal datang di hari hariakhir kelak sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim no. 804)

Para salaf terdahulu menjadikan kecintaan kepada Al-Qur’an sebagai salah satu tanda kecintaan seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآَنَ، فَهُوَ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ

“Barangsiapa nan mau mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, jika dia mencintai Al-Qur’an, maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Kabir, 9: 132 dengan nomor 8676 dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu’ab Al-Iman 2: 253)

Jemaah nan berbahagia,

Allah Ta’ala menjanjikan pahala nan besar dan berlipat bagi siapa saja nan membaca Al-Qur’an, lampau mengamalkannya. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ * لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Sesungguhnya orang-orang nan selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki nan Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan nan tidak bakal merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fatir: 29-30)

Jemaah Jum’at nan dimuliakan Allah Ta’ala, jangan pernah lewatkan sehari pun dalam kehidupan ini, selain Al-Qur’an telah kita baca dan kita renungi. Dengan membacanya, semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan keberkahan waktu untuk kita, memudahkan urusan kita, dan meluaskan rezeki kita.

Di hari Jumat nan penuh kemuliaan ini, ada satu ibadah unik berangkaian dengan membaca Al-Qur’an nan bisa kita amalkan, ialah membaca surah Al-Kahfi. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa nan membaca surah Al-Kahfi pada malam Jumat, dia bakal disinari sinar antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi. Syekh Albani mengatakan bahwa sabda ini sahih sebagaimana beliau sebutkan dalam kitabnya Shahih Al-Jami’, no. 6471)

Ya Allah jadikanlah hati kami terikat dengan Al-Qur’an. Penuhilah hari-hari kami dan rumah-rumah kami dengan ayat-ayat-Mu nan penuh keajaiban ini. Jadikanlah kami salah satu hamba-Mu nan mendapatkan syafaat dari kitab-Mu nan yang mulia ini di alambaka nanti.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca juga: Tangisan Ulama Tersentuh oleh Al-Quran

***

Penulis: Muhammad Idris, Lc.

Artikel: Muslim.or.id

Selengkapnya
Sumber Muslim.or.id
Muslim.or.id
Atas