Eramuslim.com – Peristiwa Pemecatan dialami salah seorang master mahir bedah syaraf, Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin, Sp. BS(K), Phd, lantaran sering mengkritik Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Kabar pemecatan Zainal dari Rumah Sakit (RS) Karyadi Semarang, rupanya turut diterima oleh Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), nan apalagi langsung direspons melalui kritik terhadap pemerintah.
Wakil Sekretaris Jenderal MN KAHMI, Abdullah Rasyid mengatakan, pihaknya tidak terpikir pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan nan diskriminatif kepada Zainal, hanya lantaran terus menerus mendapat kritik.
“Kembali, rezim ini mempertontonkan kegoblokan dalam mengurus pemerintahan. Karena sering kritik Menkes RI (Budi Gunadi Sadikin), seorang master mahir bedah syaraf ialah Prof Zainal Mutaqqin di RS Karyadi Semarang di pecat,” ujar Rasyid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/4).
Bahkan, Rasyid menilai, rezim Presiden Jokowi telah menunjukkan kemunduran kerakyatan melalui kebijakan pemecatan kepada Zainal dari RS Karyadi Semarang.
“Ini tindakan otoriter nan tak layak bertindak di negara demokrasi,” ucapnya ketus.
Justru Rasyid memandang, semestinya pemerintahan Presiden Jokowi nan tinggal setahun efektif bekerja, memberikan peninggalan nan baik di mata publik.
“Bukan justru menambah prestasi jelek keahlian kabinet,” tuturnya.
Oleh lantaran itu, Rasyid menyimpulkan rezim sekarang ini telah mengingkari perjuangan reformasi melalui kebijakan-kebijakan nan condong otoriter.
“Tindakan otoriter ini lebih jelek dari Orde Lama dan Orde Baru, lantaran dilakukan di era reformasi. Jelas ini penghinaan dan pengkhianatan terhadap orde reformasi,” demikian Rasyid menutup.
Sumber: RMOL