Nakes Pembuat Video Pasien BPJS vs Pasien Umum Minta Maaf, Netizen: Lantas Selesai Persoalan?

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

 Lantas Selesai Persoalan?

Eramuslim.com – Jagat maya geger dengan video nan diunggah oleh akun TikTok @rintobelike2. Video itu mempertontonkan gimana tenaga kesehatan (nakes) memperlakukan pasien umum dan pasien pengguna BPJS.

Dalam video pertama, terlihat tiga orang nakes berjoget-joget saat pasien umum masuk ke layanan kesehatan. Sementara di video kedua, tiga orang nakes duduk bermalas-malasan saat pasien BPJS masuk layanan kesehatan.  Unggahan tersebut membikin netizen geram dan menilai perihal itu diskriminatif.

Dipantau tim tvonenews.com, Sabtu (18/3/2023) kedua unggahan video itu telah dihapus oleh pemilik akun TikTok @rintobelike2. Namun, unggahan video itu sudah ter-capture oleh netizen dan telah beredar luas.

Tak sedikit pula netizen nan mempublikasikan capture video itu dan menunjukannya ke akun media sosial Kementerian Kesehatan agar segera ditindaklanjuti. Usut punya usut, ketiga Nakes viral itu diduga berasal dari Puskesmas Lambunu 2, Sulawesi Tengah.

Berbagai komentar dan kritik dari netizen dengan keyword BPJS serta keyword Nakes pun sudah ramai seliweran di lini masa Twitter sepanjang hari. Tak luput para praktisi kesehatan juga ikut bersuara di bumi maya.

Respon Sejawat Bahkan, master ahli penyakit dalam sekaligus master Ikatan Dokter Indonesia (IDI) nan aktif di Twitter, Prof Zubairi Djoerban ikut angkat bicara. “Para kawan sejawat saya nan mulia. Tolong jangan bedakan pasien BPJS dan pasien umum.

Semua pasien itu sama-sama butuh bantuan. Saya memohon ?,” tulis akun @ProfesorZubairi. Senada dengan Prof Zubairi, master ahli penyakit dalam dari Junior Doctor Network Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir  turut memberikan respon.

“Lah. Bagaimana rakyat/pasien ga makin kesel ke nakes jika begini? Makin susah dibilangin, makin susah pula dibelain,” ujarnya melalui akun Twitter @dr_koko28.

Unggahan viral Nakes bedakan perlakuan pasien umum dan pasien BPJS juga mendapat sorotan keras dari master nan juga pegiat media sosial dr. tirta. “Tidak boleh ada diskriminasi dalam pelayanan pasien.

Padahal banyak pasien terbantu lantaran bpjs ini. Karena penyakit yg dicover bpjs itu sangat buanyak. Iya. Bpjs belum sempurna. Masih perlu banyak perbaikan. Akan tetapi, bpjs sangat bermanfaat.

So, Konten begini ga elok,” tulis dr Tirta di akun Twitter-nya. Netizen Geram Tak hanya dari sejawat pekerjaan nakes, kecaman juga mengalir deras dari netizen.

 “BPJS juga bayar kali, malah berterima kasih bgt ada bpjs bisa cover biaya rumah sakit kemaren, jika gaada bpjs udah gila sih bayar rs 27jt?, ” demikian cuitan salah satu warganet di twitter.

“BPJS juga kan bayar,sebenarnya yg membikin mereka nakes sok” an ngebedain pasien perintah dr siapa dan ada pasal tertulis? cuz w BPJS yg PBI byk nunguu antri,ank Uda kecapean kondisi sakit mau g mau kadang KLO RS tingkat A sampai magrib baru sampai home ???,” kata @IntanRubby_8 “Meskipun konteksnya dalam bercandaan belaka dari perspektif pandang mereka, alias pengen nyindir pihak lain tetapi ini gak etis, seolah olah memberikan stereotip jelek di masyarakat jika nakes itu hanya melayani secara baik nan umum dibanding BPJS,” kata salah seorang warganet lainnya.

Minta Maaf, Selesai Persoalan?

Setelah dua video gimana tenaga kesehatan memperlakukan pasien umum dan pasien pengguna BPJS itu menjadi viral, ketiga nakes itu mengunggah video permintaan maaf.

 “Asssalamualaikum wr. wb, selamat siang, kami staff Puskesmas Lambunu 2 memohon maaf sebesar besarnya kepada Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, dan kawan sejawat kesehatan seluruh Indonesia khusunya Dinas Kesehatan dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata ketiga Nakes dalam video.



Ketiganya juga mengklarifikasi, video nan viral di media sosial dibuat hanya untuk konten semata dan tidak pernah membedakan pelayanan pasien BPJS ataupun pasien umum sekalipun.

“Dengan merasa video kami sebenarnya pelayanan di puskesmas Lambunu 2 tidak membedakan pasien umum dan pasien BPJS, sekali lagi kami minta maaf nan sebesar besarnya atas ketidaknyamanan video kami,” kata mereka.

Lantas, apakah dengan minta maaf selesai semua persoalan? “@KemenkesRI Mana? hanya minta maaf doang ga di pecat ni nakes problematik,” demikian cuitan warganet @tennie9594.

Sumber: tvOne

Selengkapnya
Sumber Eramuslim.com
Eramuslim.com
Atas