Eramuslim.com – KALAU sambutan terhadap Anies Baswedan di Jawa Timur besar, ini tanda bahwa Anies bakal jadi presiden. Kalkulasi survei, jika Anies dapat 45 persen saja di Jatim, maka Anies menang. Apalagi lebih dari 45 persen.
Diprediksi, Anies bisa memperoleh bunyi di Jawa Timur lebih dari 50 persen. Dari mana kalkulasinya?
Jatim itu pedoman NU. Suara NU berjuntai pada ulamanya. Para ustadz NU nan di Pemilu 2019 mendukung Jokowi sebagian telah beranjak ke Anies. Mereka secara senyap kerja untuk Anies.
Saat pendaftaran capres-cawapres 13 Oktober nanti, Anda baru tahu siapa-siapa ustadz pendukung Jokowi nan ke Anies. Saat itulah mereka bakal muncul dan berani terang-terangan.
Gelombang massa nan sambut Anies di Jawa Timur selama tiga hari ini, itu bagian dari kerja mereka. Senyap. Mereka ada di belakang layar. Saat Pilpres 2019, Prabowo tidak mendapatkan sambutan sebesar itu. Ini boleh dibaca sebagai tanda dan optimisme kemenangan Anies di Jawa Timur.
Ulama nan di Pilpres 2019 mendukung Prabowo? Hampir semua beranjak ke Anies.
Tiga hari ini jadi pembuktian. Kedatangan Anies ke Jawa Timur disambut massa nan gegap gempita. Anies disambut berjubel massa di Bandara Juanda, hingga puluhan ribu di Masjid Al-Akbar.
Masjid Al-Akbar adalah tetap besar masyarakat Surabaya nan lokasinya persis di depan instansi PWNU Jawa Timur. Semua orang tahu bahwa Ketua PWNU Jatim dukung Anies. Walaupun tidak diungkapkan secara eksplisit.
Kalau Ketua PWNU sudah dukung Anies, maka penduduk Nahdliyin Jawa Timur bakal banyak nan merapat ke Anies. Ini juga bakal berpengaruh pada arah support penduduk Nahdliyin di Jawa Tengah, dan daerah lain.
Anies bukan hanya disambut kaum santri di pesantren-pesantren, tapi juga para ketua media. Mereka minta waktu unik kepada Anies untuk menjelaskan beragam rumor berangkaian dengan dirinya, termasuk apa kreasi nagara masa depan nan ada di pendapat dan pikiran Anies. Anda baca hasil wawancara dengan para pemred itu. Cukup menarik.
Sambutan penduduk Jatim terhadap Anies ini sangat fenomenal. Apalagi, jika Anies ambil wakil dari NU alias didukung PKB. Selesai!
Para ustad Jatim sudah menyodorkan nama dari sejumlah tokoh NU untuk dijadikan wakil Anies. Ada Khofifah, KH Said Aqil Siraj, Yenny Wahid, Mahfud MD, hingga KH Yahya Staquf.
Di Jatim, nyaris semua pendukung Prabowo dari kalangan santri berangsur dukung Anies. Sebagian nan di Pemilu 2019 tidak dukung Prabowo mulai simpati ke Anies.
Anies punya daya tarik nan kuat. Selain integritas dan kompetensi, Anies punya track record dan keahlian komunikasi persuasif jauh di atas kandidat lain. Ini nan menjadikan Anies lebih menarik.
Anda tidak suka Anies. Hari-hari makan tuduhan tentang Anies. Segala stigma menjijikkan tentang Anies sudah memenuhi memori kepala anda. Cukup 30 menit ketemu Anies. Otak Anda langsung bisa lurus. Anies tahu betul gimana meluruskan otak nan sarafnya terganggu. Itulah kelebihan Anies. Ini sudah sering terjadi. Anies memang mempunyai keahlian penjelasan di atas rata-rata.
Kelebihan Anies nan lain, dia lebih muda dan jenjang karirnya klir. Jejak Anies sejak jadi ketua OSIS dan pertukaran pelajar ketika di SMA, S1 jadi ketua senat UGM, S2-S3 di Amerika, rektor Universitas Paramadina, Mendikbud hingga gubernur DKI Jakarta.
Record ini menjadi iklan Anies paling ideal diantara para kandidat lainnya. Ini jadi branding nan paling laku. Maka, segala upaya menyerang Anies agak kerepotan. Karena rekam jejak Anies begitu klir dan menarik. Anda bandingin Anies sama siapa coba?
Integritas, kompetensi dan rekam jejak Anies, susah ditandingi. Ini menjadi potensi nan mudah menjualnya untuk menjadi elektabilitas. Orang waras pasti tertarik.
Kerja Anies nyaris tinggal merapikan Jawa Timur saja. Di luar Jawa Timur, seperti di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan, bunyi Anies tertinggi. Tinggal menundukkan Jatim, beres. Tiga hari ini sedang dimulai.
Jateng? 30 persen saja Anies dapat bunyi di Jateng, sudah menang. Apalagi jika Anies gandeng cawapres dari NU, alias PKB dukung Anies, elektabilitas Anies bisa di atas 40 persen. Pilgub Jateng 2018, Sudirman Said dapat bunyi di atas 40 persen. Salah satunya lantaran gandeng Fauziyah dari PKB.
Jika musuh Anies adalah Puan Maharani dan Prabowo, maka Anies bisa dapat bunyi di atas 50 persen di Jateng. Warga Nahdliyin ke Anies, abangan ke Puan dan Prabowo. Survei detailnya, googling aja.
Coba survei tiga nama: Anies Baswedan, Prabowo, dan Puan. Suara Anies bisa di atas 50 persen. Di mana Ganjar Pranowo? Sepertinya tidak ikut maju. Karena tiket PDIP diberikan ke Puan, dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar.
Kalau formasinya Anies didamping NU, Jatim nyaris pasti memberikan bunyi di atas 50 persen ke Anies. Bahkan bisa 60 persen. Diprediksi pilpres satu putaran, dan pemenangnya adalah Anies.
Kok optimis? Bukan soal optimis. Ini bicara kondisi objektif dan informasi politik bro.
Kalau Anda enggak percaya, kita buktiin kelak ya.
OLEH: ALEX WIBISONO
Penulis adalah pemerhati sosial politik
[sumber: rmol]