Komitmen Islam dalam Pelestarian Lingkungan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Islam adalah kepercayaan nan diikuti oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Islam mempunyai landasan aliran nan kaya tentang menjaga lingkungan. Keyakinan utama dalam kepercayaan Islam adalah keagamaan kepada Allah Ta’ala sebagai pembuat alam semesta. Dalam pandangan Islam, alam semesta ini adalah tanda kebesaran Allah. Dan sebagai umat muslim, kita mempunyai tanggungjawab moral dan etis untuk menjaga dan melindungi lingkungan.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

“Sesungguhnya, di dalam pembuatan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang nan berakal.” (QS. Ali Imran: 190)

Komitmen Islam terhadap pelestarian lingkungan terbukti dalam beragam aspek. Dalam aliran Islam, pelestarian lingkungan dianggap sebagai tanggungjawab bagi umat muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

سَبْعٌ يَجْرِي لِلعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَ هُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لََهُ بَعْدَ مَوْتِهِ .

“Tujuh perkara nan pahalanya bakal terus mengalir bagi seorang hamba sesudah dia meninggal dan berada dalam kuburnya. (Tujuh itu adalah) orang nan mengajarkan ilmu, mengalirkan air, menggali sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf, alias meninggalkan anak nan memohonkan pembebasan untuknya sesudah dia mati.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab Al-Majruhaini 2: 181)[1]

Pandangan Islam tentang lingkungan

Dalam Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, terdapat banyak ayat nan menekankan pentingnya menjaga alam semesta dan makhluk nan hidup di dalamnya. Allah menciptakan alam semesta ini dengan keseimbangan nan sempurna, dan umat Muslim diperintahkan untuk bertindak sebagai khalifah (pengganti) di bumi ini. Hal ini berfaedah kita bertanggung jawab untuk merawat, memelihara, dan melindungi buatan Allah nan bagus ini.

Lingkungan alam merupakan karunia Allah nan kudu dijaga, dilestarikan, dan dihormati. Pandangan Islam terhadap lingkungan sangatlah positif, mengingatkan umat muslim untuk bertindak sebagai khalifah alias pemimpin nan bertanggung jawab atas bumi dan segala isinya. Allah Ta’ala berfirman,

كُلُوْا وَاشْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ

“Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah Anda melakukan kejahatan di bumi dengan melakukan kerusakan.” (QS. Al-Baqarah: 60)

Pengelolaan sumber daya alam

Kita diajarkan untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana. Air, tanah, hutan, dan segala corak kehidupan di dalamnya merupakan hidayah Allah nan kudu dijaga dan diperlakukan dengan penuh tanggung jawab. Umat muslim diajarkan untuk tidak berlebihan dalam penggunaan sumber daya alam, menghindari pemborosan, dan melakukan praktik-praktik nan dapat merusak lingkungan.

Pengelolaan sumber daya alam dalam Islam didasarkan pada prinsip-prinsip nan tercantum dalam aliran kepercayaan Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi khalifah alias pemimpin nan bertanggung jawab atas bumi dan semua makhluk di dalamnya. Oleh lantaran itu, Islam mengatur gimana sumber daya alam kudu dikelola dengan bijak dan berkelanjutan. Karena Allah Ta’ala menciptakan bumi ini dengan segala isinya adalah untuk manusia. Allah Ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ

“Dialah (Allah) nan menciptakan segala apa nan ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lampau Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 29)

Baca juga: Ajaran nan Lebih Sempurna daripada Stoikisme

Berbuat baik terhadap hewan

Sebagai seorang muslim, kita semestinya juga memberikan kasih sayang dan perlindungan terhadap hewan. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah teladan dalam memperlakukan hewan dengan baik. Hewan-hewan mempunyai hak-haknya sendiri dalam pandangan Islam. Dan kekejaman terhadap hewan dikecam. Umat muslim dianjurkan untuk memelihara hewan dengan baik, memberikan mereka makanan nan cukup, dan tidak menyiksa mereka.

Berbuat baik terhadap hewan sangat ditekankan dan dianggap sebagai tindakan nan sangat mulia. Agama Islam mengajarkan perlakuan nan baik dan kasih sayang terhadap seluruh makhluk buatan Allah, termasuk hewan-hewan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan melakukan baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan langkah nan baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan langkah nan baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan nan bakal disembelih.”  (HR. Muslim no. 1955, Bab “Perintah untuk Berbuat Baik ketika Menyembelih dan Membunuh dan Perintah untuk Menajamkan Pisau”)

Menjaga kebersihan dan melakukan daur ulang

Selain itu, kita pun semestinya tergerak untuk senantiasa menjaga kebersihan dan keelokan alam. Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan sekitar. Umat muslim diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, mengelola limbah dengan baik, dan mendaur ulang bahan-bahan nan bisa didaur ulang. Semua ini bermaksud untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah polusi.

Menjaga kebersihan dan daur ulang adalah prinsip-prinsip krusial nan mendorong umat muslim untuk menjadi pelindung lingkungan. Agama Islam mengajarkan bahwa alam semesta adalah buatan Allah Ta’ala dan manusia bertanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

“Dan janganlah Anda melakukan kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang nan melakukan kebaikan.” (QS. Al-A’raf: 56)

Kesadaran dan edukasi lingkungan

Agar komitmen menjaga lingkungan dapat tumbuh dan berkembang, krusial untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi di kalangan umat muslim. Pemahaman bakal aliran Islam nan berangkaian dengan lingkungan perlu ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, lembaga pendidikan, maupun masyarakat luas. Melalui pengajaran dan penekanan pada pentingnya menjaga lingkungan kepada generasi muslim nan lebih muda, diharapkan kesadaran tersebut bakal timbul. Merekalah nan bakal bertindak sebagai pemasok perubahan untuk masa depan nan lebih baik.

Dalam rangka menjaga lingkungan, kita selaku umat Islam dapat mengambil langkah-langkah praktis seperti mengurangi konsumsi energi, membuang sampah dengan benar, menghemat air, menggunakan daya terbarukan, dan mendukung kegiatan konservasi alam. Selain itu, lembaga keagamaan seperti masjid dan lembaga pendidikan Islam juga dapat memainkan peran krusial dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya lingkungan dan tindakan nyata nan dapat diambil untuk menjaganya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam memberikan edukasi dan kesadaran kepada para sahabat juga menekankan gimana ganjaran pahala nan bakal diperoleh jika kita ikut serta dalam melakukan upaya pelestarian lingkungan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ غَرَسَ غَرْسًا فَأَكَلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ أَوْ دَابَّةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ

“Muslim mana saja nan menanam sebuah pohon lampau ada orang alias hewan nan menyantap dari pohon tersebut, niscaya bakal dituliskan baginya sebagai pahala sedekah.” (HR. Bukhâri no. 6012)

Islam merupakan kepercayaan nan mempunyai komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan. Kita adalah umat Islam nan mempunyai tanggung jawab moral dan etis untuk menjaga keelokan dan keseimbangan alam semesta nan diciptakan oleh Allah Ta’ala. Melalui tindakan nyata seperti pengelolaan sumber daya alam nan bijaksana, perlindungan terhadap hewan, praktik kebersihan, dan pendidikan nan baik, kita wajib menghormati dan melindungi buatan Allah dan menjadi pelopor dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan visi nan sejalan dengan aliran Islam dan mewariskan lingkungan nan lestari kepada generasi mendatang. Allahumma amin.

Baca juga: Sudahkah Persaudaraan dan Persahabatanmu Sesuai Ajaran Islam?

***

Penulis: Fauzan Hidayat

Artikel: Muslim.or.id

Catatan kaki:

[1] Disahihkan oleh Al-Albâni dalam Shahîh Al-Jâmi’ (no. 3602) dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu

Selengkapnya
Sumber Muslim.or.id
Muslim.or.id
Atas