Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Doa merupakan senjata utama seorang mukmin. Dan dia merupakan ibadah nan dibawa oleh para utusan. Termasuk di antaranya adalah angan Nabi Yunus ‘alaihissalam. Allah ‘Azza Wajalla menyebutkannya dalam Al-Qur’an,

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

“(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lampau dia menyangka bahwa Kami tidak bakal menyulitkannya. Maka, dia bermohon dalam kegelapan nan berlapis-lapis, ‘Tidak ada tuhan nan berkuasa disembah, selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya saya termasuk orang-orang zalim.’” (QS. Al-Anbiya: 87)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama berfirman dalam sebuah hadis,

دعوةُ ذي النُّونِ إذ دعا وهو في بطنِ الحوتِ لا إلهَ إلَّا أنتَ سبحانَك إنِّي كنتُ من الظالمينَ فإنَّه لم يدعُ بها رجلٌ مسلمٌ في شيءٍ قطُّ إلَّا استجاب اللهُ له

“Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam tatkala beliau terperangkap di perut ikan adalah “laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz dzaalimiin”. Sungguh, tidaklah seorang muslim membacanya terus menerus, selain Allah bakal kabulkan keinginannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3505)

Doa ini menyimpan kandungan nan begitu luar biasa, ialah pengakuan seorang hamba bakal kesempurnaan uluhiyah Allah ‘Azza Wajalla. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu,

فأقر لله تعالى بكمال الألوهية، ونزهه عن كل نقص، وعيب وآفة، واعترف بظلم نفسه وجنايته

“Di dalam angan ini, Nabi Yunus ‘alaihissalam mengakui kesempurnaan dan keesaan Allah dalam perihal peribadahan nan unik untuk-Nya, menyucikan-Nya dari segala macam corak kekurangan, aib, dan cacat. Serta mengakui diri sendiri sebagai seorang nan bertindak kejam (berbuat salah).” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 529)

Tidak ada perihal nan lebih agung dibandingkan pengakuan seorang hamba bakal keesaan Allah ‘Azza Wajalla alias tauhidnya. Karena itulah tujuan diciptakan manusia. Allah ‘Azza Wajalla berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Tidaklah Aku menciptakan hantu dan manusia, selain untuk beragama kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Al-Hakim At-Tirmidzi rahimahullahu menyebut keistimewaan angan ini,

العَبْد إِذا وَحده وَنفى عَنهُ الشّرك ثمَّ نزهه عَمَّا رَآهُ عَلَيْهِ من السوء واعترف بِأَنَّهُ من الظَّالِمين تكرم عَلَيْهِ ربه وتفضل على العَبْد فَلم يخيبه فِيمَا أمل وَرَجا وَكَذَلِكَ وعد الله فِي تَنْزِيله الْكَرِيم

“Tatkala seorang hamba mengesakan Allah, tidak melakukan kesyirikan, kemudian menyucikannya dari segala macam keburukan, dan mengakui dirinya sebagai hamba nan zalim, maka Allah bakal muliakan dia dan beri keutamaan, Allah tidak bakal menyia-nyiakan angan dan keinginannya. Demikianlah nan Allah janjikan di dalam Al-Qur’an nan mulia.” (Nawadir Al-Ushul fii Ahadits Al-Rasul, 2: 24)

Wallahu a’lam

Baca Juga: Doa Setelah Adzan

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.
Artikel: Muslim.or.id

Selengkapnya
Sumber Muslim.or.id
Muslim.or.id
Atas