BOM ITU BERNAMA PALOH DAN IMIN

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

by M Rizal Fadillah

Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa adalah dua partai nan sejak awal menjadi pendukung Jokowi. Duduknya Jokowi menjadi Presiden untuk periode kedua tidak bisa dilepaskan dari peran kedua partai ini. Ketua Umumnya adalah Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar. Sebut saja Paloh dan Imin.

Diakhir masa kedudukan Jokowi, Paloh dan Imin tidak berada di kubu kepentingan Jokowi. Paloh mendukung Anies Baswedan untuk Capres dan Imin menjadi Cawapres Anies Baswedan. Tentu perihal ini berada di luar kalkulasi dan prediksi banyak pihak. Termasuk Jokowi. Pasca deklarasi “Amin” Jokowi menggerakkan KPK untuk melakukan serangan pada Imin. Maklum KPK adalah perangkat kepentingan Jokowi.

Tak peduli nan diangkat adalah kasus di Kemenaker tahun 2012 tepat 11 tahun ke belakang. Di samping orang bertanya kemana KPK selama 11 tahun itu, juga menjadi bukti KPK bukan Komisi independen tetapi Komisi Pesanan Keperluan. Pilih dan pilah kasus. Walau KPK membantah sebagai langkah politis, tapi apa kata bumi ?

Paloh lapor kepada Jokowi sebelum deklarasi sedangkan Imin setelahnya. Bagi Imin mungkin seperti apa nan dipidatokan Anies “lebih baik minta maaf daripada minta izin”. Entah apakah bakal serius KPK memeriksa Cak Imin sehingga sigap berstatus sebagai Tersangka ? Sungguh merupakan tontonan dan permainan politik nan menarik.

Bila rupanya serius, akankah Imin menyerah begitu saja ?Juga Paloh nan pasang badan saat menetapkan Imin menjadi pasangan Anies ? Inilah peristiwa menarik itu. Perlawanan tentu bukan sekedar soal Imin tidak bersalah, tetapi justru serangan kembali kepada Jokowi. Kelemahan Jokowi bakal menjadi kekuatan bagi Imin dan Paloh, ialah misteri kecurangan pada Pilpres 2019.

Paloh dan Imin termasuk sedikit dari nan diduga mengetahui kecurangan dibalik sukses kemenangan Jokowi atas Prabowo. Cak Imin membawa peledak nan siap diledakkan sendiri alias di “remote” Paloh. Yang jelas jika salah satu alias keduanya sudah berteriak bahwa kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin itu tiruan dan perincian kecurangan diungkap, maka meledaklah peledak itu. Duaaar..!.

Paloh hingga sekarang sukses memproteksi Anies cukup dengan ancaman peledak low explosive nya, tinggal sekarang Imin diuji untuk memproteksi dirinya. Berbeda dengan Ketum lain nan “plonga plongo” tersandera oleh Jokowi, Imin nampaknya berprofil sebagai politisi babil nan bakal berani menakut-nakuti Jokowi untuk meledakkan peledak itu. Apalagi dibelakangnya ada massa nahdiyyin nan mungkin siap meneriakkan resolusi jihad. Mulai dari Hotel Yamato Surabaya.

Bukan soal korupsi nan dimasalahkan tetapi politisasi. Hukum nan diperalat untuk kepentingan politik. KPK telah menjadi kapak kekuasaan. Di bawah Firli Bahuri, KPK jadi komedian alias ondel-ondel nan bukan untuk menghibur tapi menakut-nakuti.

Jokowi nan juga banyak kasus, termasuk dugaan korupsi, pelanggaran kewenangan asasi alias lainnya mesti diancam untuk diledakkan agar rakyat faham, berani dan tidak mentoleransi lagi. Cak Imin bisa memulai Paloh menindaklanjuti dan rakyat mengamini.

Momen semakin dekat untuk menghancurkan kekuasaan Jokowi berkeping-keping. Jokowi sebenarnya lemah dan buruk. Kosmetiknya saja nan terlalu tebal. Akibatnya dia berpolitik cemen dan norak.

Rakyat sudah terlalu sering dibohongi, tapi kali ini tidak. Bukan lagi bunyi serak dalam teriak, tapi saatnya untuk bergerak.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 6 September 2023

Selengkapnya
Sumber Eramuslim.com
Eramuslim.com
Atas