Amien Rais Memperingatkan Indonesia Bisa Jadi Komprador China Jika Ini…

eramuslim.com  – Apabila bakal Capres nan didukung alias dijagokan Joko Widodo (Jokowi) menang, maka bisa menakut-nakuti kedaulatan negara Indonesia di masa mendatang.

Indonesia berpotensi menjadi negara nan tak berkekuatan dan berada di bawah bayang-bayang China, lantaran Jokowi sangat dekat dengan negara gorden bambu itu.

Demikian disampaikan mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, dalam bertemu pers virtual berjudul “Rakyat Mendukung Petisi 100: Makzulkan Presiden Jokowi Segera!”, Jumat (18/8).

“Jadi Jokowi ini memang betul-betul, jika kemudian nan ‘jago’ dia itu menang, betul-betul lantas kita dijadikan negara frasa alias kompradornya negara Cina, wassalamualaikum kita-kita ini,” kata Amien Rais.

Sebelumnya, Amien Rais mendukung aktivitas pemakzulan terhadap Presiden Jokowi nan disuarakan Petisi 100. Dia menilai, Kepala Negara dari PDIP tersebut sangat lihai dalam membohongi rakyat Indonesia.

Karena itu, dorongan pemakzulan terhadap Jokowi sudah sewajarnya disuarakan rakyat Indonesia nan tergabung dalam Petisi 100.

“Rezim Jokowi ini memang sangat skill full, sangat smart untuk mengelabui masyarakat Indonesia. Seolah-olah Jokowi sudah membikin terobosan-terobosan menjamin masa depan bangsa Indonesia bakal lebih cerah berdaulat, merdeka, sesuai pengarahan dari mukadimah UUD kita,” ujar Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini.

Menurut tokoh Reformasi itu, people power adalah salah satu opsi nan paling memungkinan untuk ditempuh dan Jokowi bisa  dimakzulkan. Mengingat, kondisi parlemen telah dikuasai sehingga bakal susah untuk mendukung aktivitas pemakzulan ini.

“Enggak usah nunggu 2024 jika bisa sebelum kerusakan makin hancur ya disuruh turun. Memang lantas jalan singkatnya kudu people power,” pungkasnya.

Turut datang saat bertemu pers aktivis Petisi 100 Marwan Batubara, pengajar UNJ sekaligus pentolan aktivis FKSMJ 1998  Ubedillah Badrun, aktivis ketenagakerjaan Mirah Sumirat, Habib Muchsin Al-Attas, aktivis FKN Abdullah Hehamahua. Hadir juga melalui daring, ahli ekonomi senior Dr Rizal Ramli. (Sumber: RMOL)